Story of Muzfa Ge Rozha
- Part 009 - Kehidupan Bawah Bumi Yawa Lhino -
Pada Part 7 Episode Sebelumnya…
Fadri DeJoker menggelar upacara pelantikan dirinya sebagai Presiden GeBumi yang baru dengan ritual pembuka eksekusi mati Presiden GeBumi Tuan Asrul Gunawan didepan ratusan ribu penduduk GeBumi.
Saat proses eksekusi Presiden GeBumi Tuan Asrul Gunawan berlangsung, seorang pemuda berjubah merah tiba-tiba muncul dari tengah-tengah kerumunan penduduk GeBumi. Satu sabetan pedang berhasil menebas lengan kanan Algojo yang telah siap melayangkan golok raksasanya ke arah leher Tuan Asrul Gunawan.
Disisi lain Fadri DeJoker yang hendak melompat ke arah tiang pancung bermaksud menghabisi pemuda misterius berjubah merah, akhirnya ikut terhenti saat kuku-kuku tajam Muzfa GeRozha telah menempel erat di leher Fadri DeJoker yang sebelumnya menyamar menjadi pengawal presiden.
Apa yang sebenarnya terjadi...???
- Siapakan sosok pemuda berjuba merah yang menyelamatkan Presiden GeBumi tuan Asrul Gunawan saat eksekusi berlangsung?
- Akankah Muzfa GeRozha mampu mengimbangi dakhsyatnya serangan mematikan Fadri DeJoker Raja Penyihir Biru?
- Bagaimana kelanjutan kisahnya??? Baca terus keseruan kisahnya “Story of Muzfa GeRozha”...
Story of Muzfa Ge Rozha
- Kehidupan Bawah Bumi Yawa Lhino -
Ge Rozha Edisi : 25 September 2017
Penulis : Andi Akbar Muzfa SH (Piymen Hukum)
Calon Raja Botton 37 yang Hilang
Kepanikan di area eksekusi seketika pecah saat sosok Pemuda misterius berjubah merah dengan bergerak cepat menghentikan proses eksekusi Presiden GeBumi Tuan Asrul Gunawan. Tanpa berlama-lama Pemuda misterius itu segera membebaskan Tuan Asrul Gunawan yang masih dalam posisi terikat rantai baja.
Diwaktu yang bersamaan, Muzfa GeRozha berhasil mencegat Fadri DeJoker yang saat itu hendak melancarkan serangan, hingga keteganganpun semakin tak terhindarkan. Sebenarnya siapa sosok pemuda berjubah merah itu? Akankah kehadirannya merupakan ancaman serius bagi Fadri DeJoker yang selangkah lagi akan menguasai Bumi?
Ternyata sungguh diluar dugaan, Pemuda Berjuba Merah itu ternyata Putra Ke 4 Raja Botton 36 yang menghilang 13 tahun yang lalu saat latihan gabungan militer sehari sebelum pelantikannya sebagai Raja Botton 37.
Pangeran Mahardika saudara kembar Tuan Putri Mawardhika yang dikabarkan menghilang saat terjatuh dari tebing tinggi Pulau Keramat Kerajaan Botton. Untuk lebih jelasnya silahkan baca kembali Part 5 “Pangeran Mahardika Dan Putri Mawardhika”.
Terbongkarnya Kehidupan Bawah Bumi “Yawa Lhino”
Jika sebelumnya telah dibahas tentang Legenda Sepasang Pusaka Khawali yang berasal dari Pohon Suci Jabriel daratan tanah agaung, maka kehidupan bawah bumi atau Yawa Lhino memiliki hibungan sejarah yang erat dan saling berhungunan satu sama lain.
Yawa Lhino telah menjadi legenda sejak ribuan tahun yang lalu. Ada kehidupan atas maka ada pula kehidupan bawah bumi, kehidupan bawah bumi bermula saat manusia-manusia kera yang terkena kutukan buah pohon suci tanah agung terlibat perang besar dengan Kerajaan Larukka dari kalangan manusia normal.
Kerajaan Larukka adalah kerajaan tertua dibumi, Para pemangku kerajaan Larukka menganggap manusia-manusia kera sebagai aib dan ancaman bagi kelangsungan hidup spesies manusia dimasa yang akan datang. Hingga demi memuaskan keinginan para petinggi kerajaan kala itu, maka dibentuklah gerakan pemusnahan manusia-manusia kera yang dikenal dengan istilah “Gerakan Passampo Siri”.
Penculikan hingga pembantaian manusia kera menjadi loncatan awal didengungkannya genderang perang antara manusia (Kerajaan Larukka) melawan manusia kera. Basis pertahanan manusia kera berpusat di Tanah Agung sementara Kerajaan Larukka berpusat di Pulau Bottonia atau yang saat ini dikenal sebagai Kerajaan Botton.
Perjanjian Ripolo Dua antara Manusia Dan Manusia Kera
Perang dakhsyat antara Kerajaan Larukka dan Manusia kera akhirnya meletus dan berlangsung selama 3000 tahun lamanya. Perang ini tercatat dalam buku tua sejarah manusia kera yang kebenarannya telah banyak memunculkan cerita-cerita baru yang telah dimodifikasi dari keasliannya oleh para sejarawan dari berbagai kerajaan-kerajaan yang baru bermunculan.
Melihat perang yang terus berkecamuk dari generasi-kegenerasi, akhirnya para Keturunan Kerajaan Larukka sepakat menggelar “Tudang Shipulung” atau duduk bersama untuk mengakhiri peperangan dengan Manusia Kera yang telah berlangsung selama 3000 tahun lamanya tanpa henti.
Hasil dari Tudang Shipulung antar Manusia (Kerajaan Larukka) dan Manusisa Kera akhirnya menyepakati beberapa poin penting diantaranya, Manusia kera akan mengasingkan diri dibawah tanah dan memulai kehidupan disana. Dan sebagai simbol perdamaian, Manusia Kera memberi cendra mata berupa Satu Buah Pusaka Khawali (Khawali Mapella) sementara Pusaka Khawali satunya (Khawali Macekke) dipegang oleh pimpinan manusia kera.
Khawali Mapella yang ada diBumi bagian Atas terus diwariskan dari generasi kegenarasi. Dan saat ini seperti yang telah dikisahkan pada part sebelumnya kalau terakhir, Putra Raja Botton ke 36 Tuan Asrul Gunawan (Presiden GeBumi) adalah pewaris Khawali Maphella 37 sejak Kerajaan Botton terbentuk.
Laleng Tuo Jalan Menuju Bumi Bawah “Yawa Lhino”
Laleng Tuo adalah jalan penghubung antara Bumi Bagian Atas dan Bumi Bagian Bawah, secara kasat mata “Laleng Tuo” atau Jalan menuju Bumi Bagian Bawah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Para manusia kera memutuskan untuk memberi gerbang penghalang antara Bumi Atas dan Bumi bagian Bawah dengan memanfaatkan energi GeZhugo sebagai penutup jalur agar manusia dan manusia kera tidak lagi dapat saling berhubungan.
Nah,, saat Pangeran Mahardika terjatuh dari tebing saat latihan militer, Pangeran Mahardika berusaha melindungi diri dengan mengeluarkan energi Zhugo yang sangat besar agar tidak mengalami cederah yang parah, tapi sayangnya, Pangeran Mahardika justru terjatuh ditempat yang tidak tepat. Ujung jurang tempat Pangeran Mahardika terjatuh ternyata gerbang Laleng Tuo jalan menuju Bumi Bagian Bawah (Yawa Lino) tempat/hunian para manusia kera.
Dalam keadaan tak sadarkan diri, Pangeran Mahardika ditemukan oleh penduduk dari Kerajaan manusia kera dan dibawah ke istana kerajaan untuk mendapat perawatan. Para manusia kera awalnya mengira Pangeran Mahardika adalah Mahluk titisan Dewa karena tubuhnya tidak ditumbuhi banyak rambut/bulu layaknya manusia kera lainnya.
Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari para guru-guru kerajaan dan dari beberapa sumber buku-buku tua leluhur sejarah peradaban manusia kera, akhirnya penduduk manusia kera mulai memahami bahwa ternyata manusia berbulu sedikit memang benar adanya.
Yaa... Benar sekali,, Manusia Kera juga menganggap Manusia Berbulu Sedikit sebagai Mitoslayaknya cerita Legenda yang keberadaannya masih dianggap sebagai misteri...^^
Sambutan Yang Tidak Diharapkan
Singkat cerita... Setelah tinggal selama 13 tahun, bersosialisai dan menimba ilmu di Kerajaan Kera - Bumi Bagian Bawah (Yawa Lhino) akhirnya Pangeran Mahardika memutuskan untuk kembali ke Bumi Atas untuk menjalankan kewajibannya sebagai Raja Kerajaan Botton ke 37 yang sempat tertunda.
Pangeran Mahardika sangat yakin, bahwa saat ini kelurga-keluarganya sangat mengkhawatirkan dirinya yang telah menghilang selama 13 tahun tanpa jejak. Sebenarnya Pangeran Mahardika bisa saja kembali ke Bumi Atas kapan saja, namun karena keterbatasan energi GeZhugo yang dimilikinya akhirnya diapun memilih untuk berguru dan berlatih bersama manusia kera untuk meningkatkan olah energi Zhugo dan mengasah kemampuan bertarungnya.
Pertanyaan yang muncul...
Mengapa Pangeran Mahardika mampu menembus Gerbang Laleng Tuo ke Bumi Bagian Bawah tapi sulit untuk kembali? Jawabannya ada tiga (1) Saat terjatuh dari tebing Pangeran Mahardika dalam keadaan terdesak sehingga energi GeZhugo keluar sangat besar. (2) Persoalan tekanan yang mengakibatkan Gerbang Laleng Tuo dikedua sisi tidak mudah untuk ditembus. (3) Saat itu Pangeran Mahardika sempat kehilangan ingatan akibat pecahnya energi Zhugo yang dimilikinya akibat kontrol yang tidak sempurna.
Setibanya di Bumi Bagian atas, Pangeran Mahardika justru terkejut melihat istana hingga gedung-gedung dan hunian penduduk telah berubah menjadi puing-puing bekas peperangan. Kecemasan dibalut rasa tak percaya membuat Pangeran mahardika segera mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.
Tekat Untuk Mengakhiri Perang Saudara
Setalah menghimpun beberapa informasi dari penduduk-penduduk yang terluka dimedan pertempuran, Pangeran Mahardika kemudian memutuskan untuk segera mengakhiri pertikaian antar Raster GeBumi dan Raster Getistar, namun lagi-lagi keinginan baik itu kembali terhenti saat Sang Pangeran kembali mendengar kabar bahwa saat ini Bumi telah dikuasai mahluk luar angkasa dibawah kepimpinan Fadri DeJoker Raja Penyihir Biru dari Planet Pera-Pera Selatan.
Melihat situasi Bumi yang semakin memprihatinkan, Pangeran Mahardika akhirnya mengatur siasat diam-diam menyusup ke area Penjara Tendritha tuk menyelamatkan Presiden GeTistar Tuan Rendy Andiwi dan Muzfa GeRozha yang hendak dieksekusi ditiang pancung.
Setelah menyelamatkan keduanya, dalam persembunyiannya bersama Presiden GeTistar Tuan Rendy Andiwi dan Muzfa GeRozha, Pangeran Mahardika bersama Muzfa GeRozha mengatur strategi untuk menyelamatkan kakak keduanya Presiden GeBumi Tuan Asrul Gunawan yang akan dieksekusi mati pasca pengambilalihan tahta kepresidenan.
Pertarungan Raja Penyihir Biru VS Muzfa GeRozha
Kembali ke medan pertempuran... Melihat Fadri DeJoker dalam posisi tersudut, Pangeran Mahardika bergegas menyelamatkan Presiden GeBumi Tuan Asrul Gunawan yang saat itu masih terikat rantai tiang pancung.
Walau datam keadaan tidak menguntungkan, Fadri DeJoker bukanlah lawan yang mudah tuk ditaklukkan. Dengan santainya sambil tersenyum Fadri DeJoker perlahan mengangkat lengan kanannya sembari menunjuk ke arah kerumunan penduduk GeBumi yang mulai berhamburan.
Dhooo..Rhaaa..Chaaa...^^ bisik Fadri DeJoker dengan tatapan tajam ke arah penduduk GeBumi dannn... Crackkkk...!!! Ratusan penduduk yang berlarian seketika tak sadarkan diri dan berubah menjadi manusia setengah binatang, gigi-gigi tajam dan kuku-kuku beracun mulai memanjang dari mulut dan jari-jari mereka...
Ratusan Penduduk yang telah terkena sihir Fadri DeJoker seketika berlarian menuju ke arah Muzfa GeRozha sambil mengayunkan tangannya lengkap dengan cakar beracunnya. Muzfa GeRozha yang berdiri disisi kanan Fadri DeJoker melompat mundur menghindari serangan para penduduk yang telah terkena sihir tadi.
Walau dalam posisi dilematis, Muzfa GeRozha memilih tetap bertarung melawan para penduduk GeBumi yang telah terkena sihir Fadri DeJoker. Tak ada serangan ke arah bagian vital, Serangan-serangan Muzfa GeRozha hanya bertujuan untuk melumpuhkan saja.
Lima menit berlalu, tidak sulit bagi Muzfa GeRozha untuk melumpuhkan para penduduk yang telah terkena sihir Fadri DeJoker. Namun semua berubah saat Fadri DeJoker kembali mengangkat Tongkat Sihirnya hingga dari ujung tongkatnya membentuk bola Zhugo yang sangat besar.
Dhooo..Rhaaa..Chaaa...^^ teriak Fadri DeJoker mengarahkan tongkat sihirnya ke arah Muzfa GeRozha dannn... Zummmm...!!! Bola Zhugo raksasa berwarna biru yang dilesatkan Fadri DeJoker melesat deras ke arah Muzfa GeRozha
Walau terlihat mengerikan, sungguh diluar dugaan, serangan hebat Fadri DeJoker berhasil tertahan hanya dengan menggunakan satu tangan Muzfa GeRozha. Pertarungan menegangkan ini berhasil menyulap area istana kepresidenan menjadi medan pertempuran terhebat antara Raster Penyihir Biru dan Keturunan GeRozha.
Berhasil menahan serangan Bola Zhugo Fadri DeJoker, tak ingin kecolongan, Muzfa GeRozha akhirnya melancarkan serangan balasan. Terlihat cahaya merah kehitam-hitaman perlahan bermunculan dari tubuh tubuh Muzfa GeRozha. Berbeda dari sebelumnya, kali ini cahaya yang keluar tubuh Muzfa GeRozha lima kali lebih deras dari sebelumnya.
Gumpalan bola merah membara seketika terbentuk dari ke dua telapak tangannya, dapat ditafsirkan kekuatan Zhugo Muzfa GeRozha saaat ini telah meningkat pesat dibanding saat dirinya bertarung melawan Jenderal Rhemond dicamp pengungsian Getistar lalu.
Tak ingin membuang-buang waktu,, dann... Golo’...Golo’..Pellaeeee...!!! Teriak Muzfa GeRozha sembari melepas dua bola Zhugo dari kedua telapak tangannya mereh ke arah Fadri DeJoker dannnn...!!! Boommm...Boommm...!!! Ledakan maha daksyat kembali bergema hingga membuat lempengan-lempengan tanah bergetar mengaminkan...
Bongkahan-bongkahan tanah yang berhamburan seketika menghiasi area istana, namun keanehan kembali terjadi ketika debu-debu yang beterbangan perlahan mulai menghilang. Terlihat kubah kecil berukuran 5x5meter menutupi dan melindungi Fadri DeJoker dan seorang wanita paruh baya bergaun merah didalamnya.
Munculnya Ratu Syahrina Ratu Galaksi Bimasakti
Siapa sosok Ratu Syahrina yang telah membuat kubah penghalang dan berhasil menahan serangan Muzfa GeRozha? Sebagian ceritanya telah dikisahkan di part-part sebelumnya.
- Namun mengapa Ratu Syahrina muncul ditengah-tengah pertempuran Muzfa GeRozha dan Fadri DeJoker?
- Apakah Muzfa GeRozha telah mengetahui bahwa Ratu Syahrina adalah ibu kandungnya?
- Bagaimana kelanjutan kisahnya??? Baca terus keseruan kisahnya minggu depan di “Story of Muzfa GeRozha part 9”...