a

Sabtu, 26 Mei 2018

Part 002 - Andirash Putra Gunung Berapi Yang Cerdas


Story of Andirazh
Kisah Putra Mahkota Planet GeTistar

Kategori : Viksi Ilmiah
Penulis : Andi AM
Date : Makassar, 26 Mei 2018
Part : 002

Pada Episode Sebelumnya…

Seorang wanita muda kampung melintas ditepi gunung berapi bermaksud hendak mengambil bahan bakar untuk keperluan memasak, namun sungguh sangat terkejutnya dia ketika wanita cantik itu menemukan sosok bayi malang yang tersangkut di bebatuan lubang gunung berapi, tanpa berpikir panjang wanita itupun bergegas menyelamatkan sang bayi dan membawanya ke desa.

Taka da sedikit kecurigaan dari wanita muda itu, justru wanita muda itu mengucap syukur ke dewa api karena telah menjawab keinginan terbesarnya untuk memiliki seorang anak, sebab 13 tahun berlalu sejak pernikahannya dengan suaminya, mereka tidak kunjung dikaruniai seorang anak, hingga suatu hari suaminya gugur dalam pertempuran dan diapun akhirnya memilih mengasingkan diri dibawah gunung berapi seorang diri. Dengan wajah berseri-seri sang janda cantik itu akhirnya memutuskan untuk merawat dan membesarkan bayi malang itu, diapun memberinya nama Andirazh sesuai nama gunung berapi tempat dia menemukannya…

Bagaimanakah kelanjutan dari keseruan ceritanya…?

Part 002 - Andirash Putra Gunung Berapi Yang Cerdas
Andirazh bayi imut yang ditemukan oleh Olivia wanita cantik itu dengan tulus berjanji akan merawat Andirazh dengan sepenuh hati dan menganggapnya sebagai anak kandungnya sendiri. Meski demikian Olivia, nama yang akrab disapa oleh penduduk desa itu masih khawatir akan gunjingan para penduduk, pasalnya Olivia tentu akan mendapat banyak hujatan dan cacian dari penduduk desa karena tiba-tiba memiliki anak tanpa suami.

Jalan hidup sudah menuntunya, langin menaungi hatinya dan bumi merestui tekatnya. Ibu Olivia tak gentar oleh tatapan sinis dan ucapan-ucapan pedis penduduk desa, ibu Olivia tetap menunjukkan raut wajah bahagianya disetiap mata dengki yang memandangnya, hingga hari berlalu, bulan berganti tahun, sang Bayi mungil Andirazh tumbuh menjadi anak yang lucu dan memiliki kepekaan social yang sangat tinggi, terutama kepada orang-orang yang kurang beruntung.

Berkat tuntunan cinta dari sang ibunda, Andirazh dikalangan teman-temannya terkenal sebagai anak yang bersahabat, walau sedikit bandel, ceroboh dan tidak bisa diam, namun Andirazh tetap menjadi idola dikalangan anak seusianya. Dan bukan hanya itu, Andirazh juga sangat senang mengulurkan bantuan tenaga dan pemikiran kepada penduduk desa untuk mengelolah perkebunan, peternakan hingga memecahkan permasalahan-permasalahan krusial orang dewasa. Andirazh dianugerahi kecerdasan bawaan yang membuat para penduduk desa terkagum-kagum kepadanya.

Tak Selamanya Semua Sesuai Keinginan…
Walau Andirazh dimata para penduduk desa terkenal sebagai anak yang cerdas dan berjiwa besar, akan tetapi kenangan masalalu tidak sertamerta hilang begitu saja, sebagian penduduk desa justru menganggap Andirazh adalah aib desa yang tidak seharusnya dilindungi, ada yang menganggapnya sebagai anak haram dan ada pula yang menyebutnya sebagai anak siluman atau anak kutukan. Hal ini jelas tercermin dari sebagian prilaku para guru-guru sekolahan Andirazh tempat ia menuntut ilmu, Andirazh seringkali mendapat perlakuan tidak adil bahkan kerap menerima hinaan dan cacian langsung dari orang-orang yang tidak senang dengan keberadaannya didesa itu.

Suatu ketika Andirazh terpaksa dikeluarkan sepihak dari sekolahnya saat guru-guru tenaga pengajarnya merasa tidak sanggup lagi menghadapi sisi liar dan sikap pembangkang dari Andirazh yang seringkali menantang dan menolak pendapat gurunya yang dianggapnya keliru, sikap tidak patuh itu dianggap mengganggu kelancaran pembelajaran dan akan menjadi contoh buruk bagi murid-murid yang lain. Andirazh bukanlah mahluk sesempurna nabi maupun dewa, dia hanyalah anak kecil yang mencoba mencari jatidiri dan tujuan hidupnya, dengan semangat murni itu Andirazh bersikukuh menggali segala potensi yang ada pada dirinya,, yaa… Meski sedikit liar dan teledor, namun kesemuanya itu ia hadapi dengan senang hati dan semangat patang menyerah, seperti itulah kisah-kisah sukaduka masa kecil Andirazh.

Tercatat dalam sejarah, bahwa Andirazh selalu mendapat nilai terburuk dan terendah disekolahnya, bukan hanya itu, Andirazh juga dalam riwayatnya pendidikannya tidak mampu menyelesaikan jenjang sekolah tingkat dasarnya, hal ini disebabkan ketidakpatuhan dan sikap Andirazh yang dianggap tidak mencerminkan anak normal pada umumnya, terbukti ada sekitar 13 surat teguran dan 5 kali surat keterangan tidak lulus ujian penentu yang pernah ia terima semenjak ia bersekolah dibangku tingkat dasar, hingga pada akhirnya Andirazh memutuskan untuk berhenti sekolah dan mengasah kemampuan seninya baik dalam hal seni memainkan pedang, anak panah hingga seni berperang strategi dan taktis.

Remaja Yang Perkasa Dan Murah Hati…
Walau banyak yang meremehkan dan mengucilkan Andirazh, tapi tetap saja sang Ibunda yang telah merawatnya kala itu sekalipun tak pernah melontarkan kata-kata kasar, nada tinggi hingga membentak Andirazh, sang ibu sangat mencintai dan menyayangi Andirazh, bahkan ibunda Andirazh selalu menyemangati dan mendukung apapun yang ingin dilakukan dan dicita-citakan Andirazh. Sungguh ibunda yang luar biasa.


Taka ada yang dapat memenggal pergerakan waktu dan taka da pula yang dapat menentang scenario alam. Hingga tak terasa 18 tahun berlalu, Andirazh tumbuh menjadi remaja yang gagah, cerdik dan bijaksana, kemampuan seni berburu dan beladirinya semakin memumpuni dan banyak ditiru oleh penduduk desa, hingga tidak heran jika warga penduduk desa sering menggunakan jasanya dan kecerdikan memanahnya secara Cuma-Cuma untuk berburu dihutan hingga menjaga keamanan desa dari segala ancaman dari luar.

Malam yang indah bertabur kilauan gemintang dan tarian-tarian dedauan yang selalu setia mengiringi keheningan malam pedesaan kala itu tiba-tiba berubah mencekam saat sambaran-sambaran anak panah dan kilatan-kilatan api seketika berhamburan menghujani rumah-rumah penduduk desa, kobaran api perlahan menjalar dari rumah-kerumah, gemuru pasukan berkuda serontak memecah kepanikan, perompak negeri seberang dengan bringas mengayunkan pedang dan menancapkan satu persatu anak panah kea rah penduduk desa yang berlarian ketakutan.

Sungguh tak berperasaan, beberapa warga tewas diterjang busur panah, penjarahan bahan makanan, pembantaian anak-anak hingga penculikan gadis-gadis desa menjadi pemicu amarah dari penduduk desa untuk melancarkan aksi balasan. Dan tak terkecuali Putri Desa anak Pemangku Adat ikut diculik oleh perompak. Penduduk desa akhirnya menggelar pertemuan dadakan untuk membahas penyelamatan para gadis-gadis desa yang ditawan para perompak. Berdasarkan informasi yang beredar bahwa tujuan dari perompak menculik gadis-gadis disetiap aksi kejahatannya adalah untuk menjadikannya pelacur-pelacur, pemuas nafsu para lelaki hidung belang dan sebagian lagi dijual sebagai budak.

Andirazh yang tak tahan melihat desa yang dicintainya hancur luluhlantak di serang para perompak yang menewaskan ratusan penduduk desa, akhirnya memohon izin kepada ibundanya untuk menawarkan diri dan bergabung bersama pemuda-pemuda desa dalam misi menyerang markas para pemberontak sembari membebaskan para tawanan gadis-gadis desa yang diculik.

Bagaimanakah kelanjutan dari keseruan ceritanya…?

BERSAMBUNG...

Tulis Komentar FB Anda Disini...