Story of Muzfa Ge Rozha
- Part 004 - Pedang Legenda Mawusho -
Pada Episode Sebelumnya…
- Salahsatu dari ke 12 bocah Ge Rozha tewas terbunuh di tangan para pasukan tempur Jenderal Rhemond, setelah hamtaman laser berkekuatan tinggi berhasil menembus dada kirinya.
- Muzfa Ge Rozha bersama 11 bocah Ge Rozha lainnya akhirnya terhempas dan hanyut terbawa arus sungai, setelah puluhan rudal pemburu tipe RG5i milik pasukan khusus Jenderal Rhemond berhasil menyapu seluruh Anak-anak Ge Rozha tanpa sisa.
- Setelah menerima laporan lengkap dari Jenderal Rhemond, Presiden GeBumi Tuan Asrul Gunawan akhirnya memerintahkan penangkapan dan penahanan seluruh penduduk GeTistar.
- Akankah penangkapan dan penahanan seluruh penduduk GeTistar yang diserukan Presiden GeBumi dapat berlangsung tanpa perlawanan?
- Seperti apa reaksi Presiden GeTistar Rendy Andiwi memdengar pernyataan Presiden GeBumi?
- Bagaimanakah keadaan ke 12 anak GeRozha yang terhempas dan hanyut terbawa arus sungai?
- Baca terus kelanjutan kisahnya hanya di “Story of Muzfa Ge Rozha” Pasukan Penyelamat Bumi dan Akhir Peradaban Ummat Manusia 9013 https://gerozha.blogspot.com/ ....
Story of Muzfa Ge Rozha
- Part 004 - Pedang Legenda Mawusho -
Ge Rozha Edisi : 28 Agustus 2017
Penulis : Andi Akbar Muzfa SH (Piymen Hukum)
Presiden GeBumi Perintahkan Penahanan Penduduk GeTistar
Setelah menerima laporan lengkap dari Jenderal Rhemond mulai dari penyerangan yang dilakukan Muzfa Ge Rozha di camp pengungsian penduduk GeTistar hingga upaya penyelamatan ke 12 Bocah GeRozha, akhirnya Presiden GeBumi Tuan Asrul Gunawan mengeluarkan perintah penangkapan ke seleuruh penduduk GeTistar karena telah dianggap ikut mendukung upaya pemberontakan yang dilakukan anak-anak siluman Ge Rozha.
Bukan hanya itu, Presiden GeBumi juga menyebutkan lokasi penjara yang akan dihuni para penduduk GeTistar nantinya. Yaa... Penjara paling angker dan paling mengerikan di dunia “Penjara Tendritha” yang terletak di pulau Malitha, konon dulunya penjara ini hanya diperuntukkan untuk para penjahat-penjahat kelas kakap dan residifis yang telah membantai banyak orang.
Selain itu ada beberapa mitos yang cukup menarik tentang penjara Tendritha, diantaranya kemunculan mahluk buas bermata satu (Darkjhail) yang setiap bulan purnama akan menampakkan diri tuk meminta sesajen atau tumbal darah segar dari manusia. Sebenarnya ada banyak misteri tentang misteri penjara mengerikan ini, namun akan kita bahas secara bertahap di part berikutnya.
Penangkapan Penduduk GeTistar
Setelah mendengar perintah penangkapan seluruh penduduk GeTistar, kepanikanpun mulai terasa hingga keseluruh penduduk pelosok-pelosok negeri GeTistar, hingga akhirnya Presiden GeTistar menggelar rapat darurat bersama seliruh petinggi pasukan militer yang masih tersisah pasca perang Ge Rozha pertama.
Dari hasil rapat tersebut Presiden GeTistar Tuan Rendy Andiwi akhirnya menunjuk adik kandungnya Jenderal Dandhy Andiwi sebagai komandan tempur pasukan militer GeTistar.
13 February 9013, pukul 8:00 AM Jendral Rhemon bersama ribuan pasukan militernya memulai penyisiran di kota Friezha perbatasan antara Negeri GeTistar dan Negeri GeBumi. Kota ini dulunya dikenal sebagai kota perdamaian, hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai guru, dokter dan ilmuan terkenal.
Tidak butuh waktu lama bagi Jenderal Rhemon dan ribuan bala pasukannya untuk menduduki kota ini, seluruh guru, dokter hingga ilmuan ditangkap, diborgol dan diperlakukan secara kasar layaknya hewan peliharaan. Hampir tidak ada perlawanan sedikitpun selain rintihan dan tangisan dari mereka yang berusaha menahan luka memar dan cucuran darah segar yang mulai menganga dan membusuk.
3 hari berlalu, Jendral Rhemon semakin menunjukkan kebringasannya, 80% wilayah GeTistar berhasil dilumpuhkan, para tawanan anak-anak yang berusia dibawah 16tahun dibunuh dan darahnya dijadikan persembahan bagi Darkjhail “Mahluk Buas Bermata Satu penjaga penjara Tendritha”. Sementara tawanan yang telah berusia lanjut mereka semua dikubur hidup-hidup untuk mengurangi jumblah tawanan penduduk Getistar yang telah mencapai 13 juta orang.
Jenderal Dhandy Andiwi VS Jenderal Rhemond
Penyisiran terus berlanjut hingga mencapai titik klimaksnya. Tepat di ibukota Negeri GeTistar, jenderal Rhemond terlibat pertempuran sengit dengan pasukan militer GeTistar dibawah komando Jenderal Dhandy Andiwi.
Pertemuan kedua Jenderal ini diwarnai hujaman peluru dan kilauan laser-laser bertegangan tinggi hingga membuat jantung ibu kota mendadak suram mencekam..
“Hey.. Kalian para penghianat,, menyerahlah...!!!
“Tak ada jalan keselamatan bagi kalian selain tunduk dan pasrah akan takdir buruk yang telah kami siapkan...!!!” Teriak Jenderal Rhemond sembari memainkan senyum-senyum bengisnya.
Jenderal Dhandy berusaha untuk tetap tenang dan terus memantau pergerakan lawannya.
“Kami tidak akan membiarkan kalian merampas dan menginjak-injak kedamaian yang telah kami perjuangkan...!!!
“Sebelum kalian merenggut semua kebahagiaan dan kemerdekaan Penduduk Negeri GeTistar, maka langkahi dulu mayatku...!!!” Balas Jenderal dhandy penuh percaya diri sembari menghunuskan kedua pedangnya... “kok dialognya mirip filem india yaa... jadul banget!!! heheheee...”
Jenderal Rhemond yang mendengar ucapan Jenderal Dhandy mulai naik darah.
“Ahh.. Jangan sok keren kamu!!!
“Pasukan... Angkat senjata kalian,, buat mereka mengerti apa arti rasa sakit dan penderitaan...!!!” Pandu Jenderal Rhemond sembari mengangkat pedang komandonya.
Dan...Boommm!!! Letusan-letusan meriam tipe uranium GB33i dan ratusan tarian-tarian roket pemburu seketika kembali berhamburan di langit jantung ibukota GeTistar. Dapat dipastikan taksatupun akan selamat dari serangan brutal seperti ini.
Namun aneh binti ajaibahhh,, sungguh diluar dugaan pemirsa,, meskipun Pasukan militer Jenderal Rhemond telah berkali-kali melancarkan serangan, tapi tak satupun roket-roket pemburu miliknya berhasil mengenai tubuh Jenderal Dhandy Andiwi, langit Getistar seketika berubah menjadi gelap berselimut kabut hitam, seluruh tembakan roket satu-persatu meledak di udara sebelum mendarat ke tanah.
Apa yang sebenar terjadi?
Siapa sebenarnya sosok Jenderal Dhandy yang berhasil menghalau serangan bertubi-tubi pasukanku?. Tanya Jenderal Rhemon dalam hati dibalut kecemasan.
Sosok Jenderal Dhandy Pasukan Pedang Terbaik GeTistar
Jenderal Dhandy adalah adik kandung Presiden GeTistar Tuan Rendy Andiwi, dalam sejarah keturunan nenek moyang GeTistar sebelum mendiami/menghuni bumi 2000 tahun silam, diplanet Tistar konon terdapat sepasang pedang legenda (Pedang Kembar Mawusho) yang terbuat dari batu meteor dengan tingkat kekerasan mencapai 1000 kali lebih keras dan lebih tajam dari pedang biasa. Sepasang pedang legenda ini diwariskan secara turun-temurun dari generasi-kegenerasi berdasarkan Garis TeZhugo yang mengalir dalam darah penggunanya.
“TeZhugo adalah Kemampuan khusus yang dimiliki keturunan GeTistar berupa keterampilan atau kemampuan berpindah tempat dengan secepat kilat dari satu tempat ketempat lain hanya dalam hitungan detik.
“Pada dasarnya TeZhugo diperoleh dari hasil latihan fisik secara berjenjang melalui tiga tahapan/tingkatan.
- Untuk tingkat pertama disebut Starter TeZhugo (penyatuan raga dengan alam)
- Tahap kedua disebut Trader TeZhugo (penyatuan jiwa dengan alam).
- Sedangkan pada tahapan ketiga atau tingkat lebih tinggi disebut Master TeZhugo dimana kekuatan ini tubuh dapat membentuk sebuah prisai pertahanan yang dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari berbagai macam serangan musuh tanpa tergores sedikitpun, namun sampai saat ini belum ada yang mampu mengusai ketiga tahapan ini selain Jenderal Dhandy Andiwi.”
“Meskipun demikian baik ReZhugo maupun TeZhugo kedua-duanya tetap memiliki kekurangan, terutama saat menggunakan kekuatan Zhugo secara berlebihan yang dapat menguras banyak energi.”
“Selain ReZhugo dan TeZhugo ada juga yang kemampuan lainnya seperti BuZhugo (kemampuan mengintimidasi psikologi seseorang) dan GeZhugo atau kemampuan menembus dimensi lain atau kemampuan menghentikan waktu... nanti akan kita bahas secara berjenjang di part berikutnya”
Jadi dapat disimpulkan bahwa Jenderal Dhandy Andiwi memiliki kemampuan TeZhugo atau kemampuan berpindah tempat dengan kecepatan tinggi, ditambah sepasang pedang legenda (Pedang Mawusho) yang digunakannya saat bertarung membuat dirinya pantas menyandang gelar pasukan pedang terbaik GeTistar. Terbukti saat Jenderal Dhandy berhasil menghalau serangan udara Pasukan Jenderal Rhemond hanya dengan beberapa kali tebasan pedang saja.
Serangan Balik Jenderal Dhandy Andiwi
Melihat Jederal Rhemond yang mulai dihantui badai kepanikan, Jenderal Dhandy mulai melancarkan serangan balik. Terlihat 33 pasukan pedang berjubah merah (prajurit khusus binaan Jenderal Dhandy) berjejer didepan ribuan pasukan militer GeTistar bersiap-siap menunggu komando.
Seranggg...!!!
Teriak Jenderal Dhandy dengan suara lantang...
Zeettt..Zeettt...!!! 33 Pasukan Pedang TeZhugo binaan Jenderal Dhandy melesat bagai hantu yang haus darah, disusul hantaman rudal-rudal berdaya ledak tinggi dari ribuan prajurit militer GeTistar.
Walhasil, setengah dari prajurit militer Jenderal Rhemond tewas seketika dengan bekas sabetan pedang dan luka bakar dari radiasi rudal-rudal dan bom kimia pasukan tempur GeTistar. Medan pertempuran kembali dihiasi ribuan mayat-mayat dan ptongan-potongan tubuh yang berserakan.
Berada dalam posisi kurang menguntungkan, Jenderal Rhemond akhirnya memutuskan untuk mundur dan menarik sisah bala pasukannya, namun sayang sungguh rasa sayangeee,, usahanya untuk meloloskan diri dicegat oleh Jederal Dhandy, duel menegangkan antar Jenderalpun tak terhindarkan.
Kilatan-kilatan pedang dari kedua Jenderal yang sedang bertarung ditengah-tengah medan pertempuran menjadi tontonan yang luar biasa, walau jenderal Dhandy memiliki kemampuan TeZhugo dan sepasang pedang legenda Mawusho, namun tetap saja, Jenderal Rhemond bukanlah petarung yang mudah tuk ditaklukkan.
Kisah Dibalik Kekejaman Jenderal Rhemond
Jenderal Rhemond dulunya adalah putra ketiga dari Raja Kerajaan Botton yang bertempat di pulau Botton, Pulau yang damai nan kaya akan sumber daya alam serta telah lama menjadi pusat perdagangan rempah-rempah lintas kerajaan kala itu.
Dibawah kepemimpinan Ayahnya sebagai raja Botton ke 36, Rhemond kecil tumbuh dan besar layaknya anak normal pada umumnya, baik dari sanak keluarga dan rakyat Botton semuanya sangat menyayangi dan memperlakukan Rhemond penuh kehangatan kasih nan cinta. Namun semuanya seketika berubah saat Penduduk GeTistar datang mendiami bumi sekitar 13 tahun lalu.
Perjanjian Ikrar Tinabu ditahun 9000 poin ke 2, menyebutkan bahwa “Untuk menghilangkan kesenjangan antara Penduduk GeTistar (pendatang) dan GeBumi (pribumi) maka seluruh bentuk kerajaan, pemerintahan dinasti, kultur dan budaya semuanya dihapuskan dan disejajarkan dengan penduduk lokal lainnya menjadi satu kesatuan yaitu Raster GeBumi. Dan barang siapa yang menentang perjanjian ini akan dianggap sebagai bentuk perlawanan dan pemberontakan”.
Sebagai Raja ke 36 Negeri Botton, Ayah Rhemond dengan keras menentang dan tidak menerima keputusan tersebut, Ayah Rhemond menganggap kebijakan penghapusan sistem kerajaan merupakan bentuk tindakan kesewena-wenangan dan sama saja menghilangkan tradisi leluhur yang sudah mengakar sejak ribuan tahun lalu.
Perang Botton di awal tahun 9001 menjadi perang revolusi terparah sepanjang sejarah. Sekitar 130 kerajaan merapatkan ideologi dan memgangkat Raja Botton sebagai Raja utama tuk memimpin pemberontakan melawan Pemerintahan Baru GeBumi.
Singkat cerita... Perang Botton di tahun 9001 akhirnya berakhir setelah Presiden pertama GeBumi (Tuan Jarujhu) tewas ditangan Raja Botton (Ayah Kandung Rhemond) sementara Putra Pertama Raja Botton (saudara tertua Rhemond) gugur di medan pertempuran saat memimpin gabungan pasukan kerajaan, Permaisuri Raja Botton (Ibu kandung Rhemond) dijebloskan kepenjara Tendritha oleh Pasukan Militer GeBumi dan jazadnya tidak ditemukan sampai sekarang.
3 Bulan berikutnya Raja Botton (Ayah Kandung Rhemond) mengambil alih pemerintahan GeBumi dan merombak semua sistem yang ada didalamnya menjadi sistem Neo Republika yang tetap melegalkan sistem kerajaan dan tradisi-tradisi leluhur.
Masih ditahun yang sama, 6 Bulan kemudian Raja Botton (Ayah Kandung Rhemond) menderita penyakit aneh dan akhirnya meninggal dunia. sehingga untuk mengisi kekosongan kepemimpinan maka Kakak kedua Rhemond (Tuan Asrul Gunawan) diangkat menjadi Presiden GeBumi, sementara Rhemond menjabat sebagai Panglima Jenderal Utama Pasukan Militer GeBumi.
Sejak saat itu, Jenderal Rhemond menaruh dendam dan kebencian terhadap penduduk GeTistar, karena menurut Rhemond asal mula dari kekacauan ini dimulai sejak kedatangan Penduduk GeTistar yang hendak menguasai Bumi dengan alibi perdamaian.
Jenderal Dhandy Menghilang!
Duel hebat antar kedua Jenderal terus berlanjut hingga kedua-duanya mulai Lapar...!!! ehh,, salah.. Mulai kelelahan maksudnya!
Ditengah-tengah pertempuran tiba-tiba muncul lubang berwarna hitam tepat diatas ubun-ubun kepala Jenderal Dhandy, peristiwa aneh ini berlangsung sangat singkat, Jenderal Dhandy tersedot masuk ke area lubang hitam tersebut dan seketika menghilang.
Apa yang sebenarnya terjadi?
- Mungkinkah bocornya dinding dimensi (lubang hitam) adalah ulah Jenderal Rhemond?
- Bagaimana nasib pasukan militer GeTistar setelah Jenderal Dhandy tersedot ke dimensi lain?
- Apakah semua perjuangan Jederal Dhandy dan Rakyat Getistar akan berakhir sampai disini?
- Jawabannya ada di part 5 episode berikutnya minggu depan...
- Presiden GeTistar Tuan Rendy Andiwi Memasuki medan Pertempuran.
- Jenderal Rhemond Terbunuh.
- Presiden GeBumi Asrul Gunawan Muncul Ditengah-tengah pertempuran.